Dinas Kesehatan Gandeng Program Keluarga Harapan Dalam Pencegahan Stunting Bagi Masyarakat Pra Sejahtera Di Kabupaten Paser

Dinas Kesehatan Gandeng Program Keluarga Harapan Dalam Pencegahan Stunting Bagi Masyarakat Pra Sejahtera Di Kabupaten Paser
Dokumentasi Bersama Korkab dan Pendamping PKH Kabupaten Paser yang Berjumlah 34 Orang
Paser, 26 Juni 2024 - Rapat koordinasi antara Program Keluarga Harapan (PKH) dengan dinas kesehatan dan beberapa OPD terkait dalam upaya pencegahan stunting berlangsung dengan sukses di ruang pertemuan Sadurengas, Kantor Bupati Paser. Kegiatan ini diadakan pada hari Rabu, 26 Juni 2024, dengan tujuan memperkuat sinergi antara instansi terkait dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Paser utamanya bagi para penerima bantuan sosial.
 
PKH, yang berada di bawah Kementerian Sosial, memiliki tujuan utama untuk mengentaskan kemiskinan dengan sasaran penerima bantuan yang mencakup ibu hamil, bayi dan balita, anak usia sekolah, serta lanjut usia dan disabilitas berat. Dalam konteks pencegahan stunting, PKH memainkan peran penting sebagai penyalur bantuan sosial bagi keluarga penerima manfaat (KPM).
 
 
Program Keluarga Harapan adalah program pemberian uang tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) berdasarkan persyaratan tertentu. Dalam jangka pendek, program ini bertujuan untuk mengurangi beban RTSM dan dalam jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi, sehingga generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan.
 
Sasaran PKH merupakan keluarga miskin dan rentan yang terdaftar dalam Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin yang memiliki komponen salah satunya komponen kesehatan dengan kriteria ibu hamil atau menyusui, anak berusia nol sampai dengan enam tahun.

Kewajiban KPM PKH di bidang kesehatan meliputi pemeriksaan kandungan bagi ibu hamil, pemberian asupan gizi dan imunisasi serta timbang badan anak balita dan anak pra sekolah. PKH merupakan salah satu program yang dibutuhkan untuk mengatasi stunting.  Adapun Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang ada di kabupaten paser sebanyak 8.894 KPM jumlah yang tidak sedikit. 

Rapat ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Bappedalitbang, Dinas DPPKBP3A, Camat Sekabupaten Paser, Bank Himbara, dan seluruh Pendamping PKH. Pertemuan ini menyoroti pentingnya kerjasama lintas sektor dalam menangani masalah stunting yang masih menjadi tantangan di wilayah Paser.
 
Dalam rapat tersebut, Ibu Rusmalayana, SKM, Ketua Tim Kerja Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (GIKIA) dari Dinas Kesehatan, menyampaikan materi tentang stunting dan kaitannya dengan PKH. Beliau menjelaskan bahwa stunting bukan hanya masalah gizi, tetapi juga terkait dengan berbagai aspek sosial dan ekonomi yang mempengaruhi keluarga penerima manfaat. Oleh karena itu, peran PKH dalam menyalurkan bantuan sosial sangat vital untuk memastikan bahwa ibu hamil dan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup serta akses ke layanan kesehatan yang memadai.
 
 
Ibu Rusmalayana juga menekankan pentingnya pemantauan dan evaluasi yang terus menerus terhadap program-program yang telah dijalankan, serta perlunya inovasi dalam strategi pencegahan stunting. Kolaborasi antara berbagai dinas dan instansi terkait diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret yang efektif dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Paser.
 
Dengan adanya rapat koordinasi ini, diharapkan sinergi antara Dinas Kesehatan dan PKH semakin kuat, sehingga upaya pencegahan stunting dapat berjalan lebih efektif dan menyeluruh. Seluruh peserta rapat berkomitmen untuk bekerja sama dan mendukung setiap inisiatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat Paser, khususnya dalam upaya mencegah stunting.
 

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment